Produksi dan jual tuna kaleng berbagai macam jenis

Jual tuna kaleng yang dikemas secara praktis, aman, serta enak dapat ditemukan di pasaran tanah air serta luar negeri. Sebagai salah satu komoditi penting bagi industri perikanan Indonesia, ikan tuna memiliki nilai yang penting bagi Negara. Di negeri lain, ikan tuna juga menjadi komoditi internasional yang sangat penting sama seperti ikan salmon, ikan tongol, ikan sardine, dan sebagainya.
Perdagangan ikan tuna memang begitu luas di pasaran dunia, tidak hanya perdagangan untuk pasaran dalam negeri namun juga luar negeri. Perdagangan tersebut baik dalam bentuk transaksi perdagangan ikan tuna segar atau beku yang masih utuh ataupun produk-produk tuna lainnya misalnya steak tuna, fillet tuna, tuna saku atau blok, tuna kaleng, dan masih banyak lagi.
Ikan tuna sendiri merupakan salah satu sumber protein hewani yang bersumber dari laut dan sangat penting bagi tubuh. Konsumsi ikan tuna kaleng di seluruh dunia sangatlah tinggi, bahkan di Amerika Serikat sendiri konsumsi daging ikan ini dapat mencapai 50 juta karton box per tahunnya. Jumlah jual tuna kaleng per karton box pada umumnya diisi oleh sekitar 48 tuna kaleng. Disusul oleh Negara-negara lain seperti Korea, Jepang, Eropa Barat, Eropa Timur, dan Negara-negara lainnya di dunia.

Produksi dan jual tuna kaleng berbagai macam jenis
Konsumsi tuna kaleng sangatlah luas dan begitu penting di seluruh dunia. Bahkan ada beberapa perusahaan ikan tuna kaleng yang mengasosiasikan ikan tuna sebagai ayam dari laut. Ada juga perusahaan yang menggunakan merek dagang seperti itu.
Ikan tuna merupakan hewan laut dari famili Scombridae, ikan ini terdiri dari beberapa spesies yang umumnya berasal dari genus Thunnus. Ukuran dan panjang ikan tuna sendiri sangatlah bervariasi, bisa sekitar 25 cm sampai dengan ukuran yang lebih besar mencapai 2 meter.
Berikut ini varian tangkapan ikan tuna yang utama dan banyak supplier yang jual tuna kaleng dengan jenis-jenis berikut ini di seluruh dunia:
1.      Ikan Cakalang
Ikan Cakalang atau lebih dikenal juga di dunia sebagai skipjack atau Katsuwonus pelamis. Ikan ini merupakan spesies ikan tuna yang paling banyak ditangkap dan digunakan dalam industri pengalengan. Bahkan mencapai 60 persen sendiri dari seluruh total penangkapan ikan tuna di dunia. Ikan skipjack sering dikategorikan sebagai light tuna meat dengan kandungan merkuri yang lebih rendah dari jenis ikan tuna lainnya.
2.      Ikan Madihiang/ tuna jabrig
Ikan ini juga dinamakan sebagai yellowfin atau Thunnus albacores. Merupakan ikan nomer dua yang paling banyak ditangkap setelah ikan skipjack. Penangkapan ikan tuna jenis ini mencapai 24 persen dari seluruh total penangkapan ikan tuna yang ada di dunia. Dan sama seperti skipjack, ikan tuna yellowfin juga dikategorikan sebagai light tuna meat.

3.      Ikan tuna mata besar dan albakor
Ikan tuna lainnya selain skipjack dan juga yellowfin yang sering dijadikan produk jual tuna kaleng di dunia adalah ikan tuna jenis big eye atau mata besar sebanyak 10 persen dari total penangkapan. Kemudian ada ikan tuna albakor atau Albacore hanya sekitar 5 persen saja. Ikan tuna albakor sendiri dilabeli sebagai white tuna meat dengan kandungan merkuri cukup tinggi dibandingkan dengan jenis tuna lainnya seperti skipjack dna yellowfin.
4.      Jenis ikan tuna lainnya
Selain keempat ikan tuna di atas, sisa tangkapan ikan tuna yang lainnya terdiri dari berbagai jenis tuna seperti tongol, bonito (tongkol), ikan tuna sirip biru, dsb. Untuk ikan tuna jenis sirip biru atau sering juga disebut bluefin termasuk jenis ikan tuna yang sudah mengalami overfishing. Sehingga konsumsi ikan tuna ini semakin jarang.

Sustainability dan daerah penangkapan ikan tuna
Dengan bertambahnya konsumsi ikan tuna di seluruh dunia, maka mulai banyak organisasi sekaligus pemerintahan yang menggalakkan program pelestarian ikan tuna. Hal ini digunakan untuk menjamin keberlangsungan dan ketersediaan ikan tuna. Organisasi dan pemerintah berusaha menjaga populasi ikan tuna dengan berbagai macam aturan.
Contohnya saja Negara-negara di Eropa, mereka hanya akan menerima produk jual tuna kaleng ekspor apabila perusahaan tersebut sudah memenuhi dokumen-dokumen sustainability. Dokumen tersebut secara singkat berisi komitmen bahwa penangkapan ikan tuna yang akan diolah sebagai produk tuna kalengan dan produk tuna lainnya haruslah memperhatikan keberlangsungan ikan tuna dan tidak membahayakan populasi ikan tuna maupun hewan laut lainnya.
Hal ini terkait tentang penangkapan ikan tuna sembarangan yang bisa berpotensi merusak lingkungan laut dan hewan laut lainnya termasuk ikan tuna. Salah satu jaminannya adalah misal jaring penangkap tuna yang dipakai harus dipastikan tidak akan ikut menangkap ikan tuna yang masih muda/ kecil (young/ baby tuna).

Daerah penangkapan ikan tuna ada di seluruh dunia, misalnya saja di bagian lautan Pasifik, Atlantik, Samudera Hindia, dan lautan Tengah. Untuk supplier jual tuna kaleng di Indonesia, mereka mendapatkan ikan tuna dari area-area seperti perairan Indonesia Timur yang terdiri dari perairan Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, maupun laut Hindia yang ada di sebelah Selatan pulau Jawa.
Konsumsi ikan tuna menjadi bagian yang sangat penting bagi perindustrian tanah air khususnya dalam bidang perikanan. Ikan tuna menjadi salah satu wadah penting dalam meningkatkan pendapatan suatu Negara. Tidak heran kalau semakin digalakkan konsumsi maupun produksi dan supplier yang jual tuna kaleng di pasaran domestik serta internasional.  Tuna kaleng sendiri sangat aman dikonsumsi dalam jumlah tertentu karena mengandung nutrisi penting bagi tubuh.